Categories
Kisah hidup

230. Generasi bungkuk tengkuk!

Pernah gak kalian melihat sekelompok orang yang makan bersama namun mereka hanya diam saja? Diam tertunduk melihat ke bawah? Sibuk melihat HPnya masing-masing dan tidak menghiraukan teman di sampingnya. Mungkin fenomena ini sudah lazim dilihat di tempat makan, warung kopi, bahkan di tempat ibadah. Kebanyakan ha; ini dilakukan oleh anak muda.

Generasi bungkuk tengkuk: ini nih yang terkenal dinamakan Alone together
Generasi bungkuk tengkuk: ini nih yang terkenal dinamakan Alone together. Nah, ini nih foto supaya paragraf diatas lebih jelas,hehehe

Entah mengapa banyak sekali orang yang lebih suka asyik dengan HPnya baik untuk chating, mengecek twitter+instagram bahkan main game. Bahkan ada junior Saya yang sibuk dengan HPnya (yang tidak ada fungsi internetnya) dengan mencek inbox sms lalu sering melakukan lock dan unlock hp. Saya bingung sih, Apakah dunia maya memang lebih menyenangkan dibanding dunia nyata? Apakah update’an media sosial lebih penting dibandingkan teman yang ada di samping kita?

Kalau Saya sih, memiliki prinsip untuk menghargai orang yang ada di dekat saya (secara lokasi) dengan memberikan atensi kepada mereka dibandingkan menaruh perhatian pada notifikasi HP atau mencari-cari notifikasi ( dengan KEPO’in twitter, instagram , Path dan FB).

Bagi Saya ngobrol di dunia nyata langsung dengan teman yang ada di dekat Saya lebih asyik dan menyenangkan dibandingkan ngobrol dengan teman saya yang nun jauh disana di dunia maya. Hal ini tentunya tergantung konteks juga yah, kalau keadaan darurat kayak kecelakaan, orang tua sakit atau rumah kebakaran tentunya yah, harus menaruh atensi ke hal tersebut tapi,kalau disaat senggang dan berkumpul? menurut saya, lebih  baik memberi perhatian dan kepedulian kepada orang sekitar. Bagaimana dengan Anda?

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.